Jumat, 26 Juni 2009

sekilas tentang Lha-Bhazt















  1. Pada 16 Oktober 1958 sekolah kwomintang diambil alih dengan PEPERPU No.0439/58 dinamakan SMA PPS I (Penguasa Perang Sementara I). Komplek sekolah tersebut terdiri dari TK, SD, SMP dan SMA. Beralamat di jalan jembatan batu No.74 Jakarta Barat.
  2. Tanggal 1 Oktober 1965 sampai dengan 23 Agustus 1966. SMA PPS I dipimpin oleh Bapak Drs.M.Hasibuan sekaligus sebagai pendiri.
  3. Tanggal 24 Agustus 1966 SMA PPS I dijadikan SMA Negeri 18 dangan SK terakhir status sekolah No.106/SK/BIII/65.66 tertanggal 29 juli 1966 yang berkedudukan di jalan Jembatan Batu No.74 Jakarta Barat sampai tahun 1993.
  4. Periode Kepala SMA Negeri 18 Jakarta
    Drs.M.Hasibuan (tahun 1966 S/D 1975)
    Drs.J.Mangari (tahun 1975 S/D 1980)
    Supodo BA (tahun 1980 S/D 1985)
    Drs Sukarsono (tahun 1985 S/D 1989)
    Dra Umi Wahyuni (tahun 1989 S/D 1993)
    Drs Kasim Sembiring (tahun 1993 S/D 1997)
    Drs Triyana (tahun 1997 S/D 2001)
    Drs A.Y Gino Madyohadi Mpd (tahun 2001 S/D 2005)
    Dra Nuzul Inayah MM (tahun 2005 S/D 2008)
    Drs Agus Triyogo MM (tahun 2008 S/D Sekarang)
  5. Pada tahun 1994 SMA Negri 18 pindah ke jalan warakas I Tg Priok untuk menempati gedung barunya dengan kapasitas tiga lantai yang terdiri dari 16 ruangan kelas, 1 ruang TU, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang aula dan ruang laboratorium serta ruangan perpustakaan.
  6. Pada awal kepindahan tahun 1994, oleh kepala sekolah Drs Kasim Sembiring dibuka 20 kelas. Kelas II, III Masuk pagi, sementara kelas I Masuk siang. Sementara pembangunan Mushola dan pagar gedung dimulai dengan biaya swadaya.
  7. Pada periode Kepala Sekolah Drs.Triyana jumlah rombongan belajar di susutkan menjadi 18 kelas dimana semua kelas masuk pagi hari. Pembangunan dilanjutkan dengan pagar depan sekolah, pintu gerbang, pos jaga dan dapur untuk keperluan guru/TU dilanjutkan pula penghijauan lingkingan sekolah.

  1. Bulan April tahun 2001, kepala sekolah SMAN 18 digantikan oleh Drs.A.Y Gino Madyohadi Mpd. Rombongan Belajar menjadi 21 Kelas. Untuk meningkatkan mutu, kesra guru dan karyawan menjadi hal yang pertama kali di perhatikan, sementara pembangunan fisik sekolah disempurnakan dengan mulai memperhatikan keindahan sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar